CONTOH RESENSI FILM SUNDA

GOOGLE TRANSLATE

Perhatian!, materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.
Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.

A. MATERI RESENSI

Istilah tinjauan berasal dari resentie Belanda, diserap dari resecio Latin, recencere, dan revidere, yang berarti menyampaikan (menceritakan) lagi. Dengan kata lain, ulasan yang disebut adalah untuk mengevaluasi atau mengevaluasi sebuah karya, seperti buku, film atau drama dan musik pertunjukan (konser). Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengadopsi kegiatan mengevaluasi atau menilai suatu karya atau pertunjukan seni yang bertujuan untuk memberikan informasi dan mencerminkan kelebihan dan kekurangan bagi pembaca atau penonton

B. STRUKTUR RESENSI

Dilihat dari bentuknya, biasanya review memiliki empat struktur:
IDENTITAS KERJAIdentitas karya biasanya menentukan identitas utama suatu karya. Dalam ulasan film adalah judul film, sutradara, produser, tahun rilis, aktor / aktris, dll.
RINGKASAN CERITA
Dalam ulasan buku ini, konten bgin menggali ringkasan dari isi buku. Biasanya diuraikan dalam setiap bab. Tujuan bagian ini adalah untuk menganalisis konten suatu karya.
LIHAT KONTEN
Peninjau harus mencerminkan keunggulan atau keunggulan dan kerugian atau kerugian dari konten pekerjaan yang ditinjau.
penutup
Bagian dari konten saya ini adalah kesimpulan dari isi ulasan. Saya biasanya juga mengungkapkan harapan mereka yang menulis ulasan tentang pekerjaan yang mereka tinjau.

CONTOH RESENSI FILM SUNDA

Film Garuda di Dadaku:
Memperkuat Sikap Nasionalisme
Review Film oleh Farid Jayawazdi & Raihan Salsabila

Identitas Film
Film Wanda: Drama
Genre: Anak-anak / Remaja
Produksi: Film SBO Dar Miéan
Produser: Shanty Harmayn
Sutradara: Ifa Isfansyah
Penulis Naskah: Salman Aristo
Pemain: Emir Mahira (Bayu), Aldo Tansani (Heri), Marsha Aruan (Eahra), Ikranagara (Aki Usman), Maudy Koesnaedi (Wahyuni), Ary Sihasalé (Pa Johan), Raméi (Bang Duloh).
Durasi: 1 jam 36 menit
Rilis: 18 Juni 2009

Topik dalam film Garuda di Dadaku adalah karya sutradara Ifa Isfansyah tentang lumut. Film ini diproduksi karena pilar kerja antara: Miléan Production, Unilever (Lifebuay Shampoo), dan SBO Production. Lokasi sutingna di area Jakarta
Ini adalah film yang mengisahkan tentang Bayu, seorang anak SD kelas 6 yang berambisi menjadi pemain sepak bola terkenal. Ayah Bayu pasti suka bergumam, suka merapikan dan tidak bisa lagi bergumam. Akhirnya hanya menjadi supir taksi. Namun karena trauma (trauma), kakek Bayu tidak menyukai siapapun yang selalu mengeluh. Maka, kakek Bayu (Usman) sangat menghalangi Bayu untuk melanjutkan impiannya menjadi pesepak bola. Tapi darah ayahnya mengalir di Bayu sendiri, tekad kuat manchna sangat kuat ingin jadi pesepakbola.

Bayu punya teman bernama Heri. Oleh Heri, Bayu terpacu untuk mengikuti seleksi Timnas U-13 yang nantinya bisa mewakili Indonesia untuk bertarung di kancah internasional.
Pada suatu ketika. Kepala sekolah Bayu dan Johan, pelatih sepak bola Arsenal di Jakarta Dari sana, Bayu berharap bisa menjadi pemain sepak bola yang lebih bersemangat. Dibantu oleh temannya Heri dan teman barunya Eahra, Bayu terus mempraktikkan kebotakan dan takut ketahuan kakeknya. Kendala yang dialami Bayu selama mengejar ambisinya menjadi pemain sepak bola U-13, meski untuk sementara Bayu bisa mengenakan seragam sepak bola Indonesia dengan hak menggunakan logo elang pada kostumnya.

Film Garuda di Dadaku Payus yang banyak ditonton oleh anak-anak atau remaja ini berisi tentang pelajaran hidup, karakter, dan cara menghadapi masalah dalam hidup. Hidup bisa sukses mulai dari mimpi dan hobi (kesukaan). Secara umum, film Garuda di Dadaku telah berubah menjadi film yang memberikan tontonan dan arahan. Ikuti cerita karakter yang Anda tonton akan berbicara dengan tawa, kesedihan, ketidaknyamanan, kegembiraan, kegembiraan, dan ada beberapa momen lucu.
Alur cerita terasa lebih kuat, karena seiring dengan soundtrack yang digawangi oleh pasangan-pasangan Aksan Sjuman dan Titi Sjuman Music Score yang mengiringi jalan cerita, menciptakan suasana batin yang segar bagi penontonnya.

Meski film tersebut menarik bagi anak-anak dan remaja, namun di dalamnya terdapat kritik. Misalkan ada adegan sosok Bayu menerbangkan bola yang menyentuh poster calon legislator yang menempel di kepalanya. Namun secara umum, film Garuda di Dadaku telah berhasil menjadi film yang mewadahi sikap nasionalisme anak-anak dan remaja Indonesia melalui topik-topik olok-olok.

Ada beberapa penghargaan yang berhasil diraih oleh film Garuda di Dadaku, di antaranya adalah: 1) Film pembuka di Hamburg dan Teen Film Festival Hamburg (Michel Kinder und Jungen Filmfest), 2) Film Anak Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) ) 2009. 3) Soundtrack film Garuda di Dadaku (dinyanyikan band Nétrial band) dianugerahi MTV Indonesia Award 2009 sebagai soundtrack orisinal terbaik (2009)

Namun meski begitu, film Garuda di Dadaku akan bernuansa horor. Misalnya saat adegan Bayu diputar di Gelora Bung Karno, di stadion yang seharusnya penuh penonton, namun ternyata tempat duduk yang menonton kosong. Secara umum, adegan demi adegan dalam film itu diatur dengan cermat oleh sutradara.