CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA
CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA
Assalamualaikum wr wb
Terimakasih sudah berkunjung ke halaman blog ini.
Selamat datang di bahasasunda.id. Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada pengunjung.
Tidak hanya blog saja, bahasasunda.id pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ini.
www.youtube.com/c/bahasasundaidGemanakarnale
Jika ada pertanyaan seputar CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di bawah.
Semoga dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian semua.
Selamat belajar CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA
CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA
“Tukang Asahan” Drama Opat Jaman
ku: Dadan Sutisna
Hujan ngecrek ti beurang kénéh. Maju ka magrib, Aula Graha Sanusi Hardjadinata masih simpe Nu témbong karék seting panggung. aya imah tilu di kenca-katuhu jeung bagian tengah. Di beulah tukang katuhu, aya dua lawang siga gapura, nu hiji mah make umbul-umbul.
Poe Senén bada Isa, Rumawat Padjadjaran midangkeun deui pagelaran seni budaya nu ka-49. Poć éta mah, nu dipidangkeun téh Drama Sunda Tukang Asahan” karya Wahyu Wibisana, digarap ku Teater Sunda Kiwari Tukang Asahan” drama lawas, dibukukeun taun 1978, tapi teu leungiteun amanah najan dipéntaskeun jaman kiwari. Komo apan, ieu drama téh euyeub ku palasipah nu kudu dipikiran ku nu lalajo
Drama “Tukang Asahan” nyaritakeun lalampahan nu dagang batu asahan (Moel MGE), nu geus mangalam-alam kukurilingan, tapi teu payu-payu. Gok tepung jeung mahasiswa (Ekky Rizky) nu terus milu mangdagangkeun batu asahan. Tukang Asahan jeung mahasiswa, némbongkeun situasi jaman modéren,
Dina lalampahanana, maranéhna tepung jeung rupa-rupa jalma ti jaman nu beda béda. Aya Sudagar (Mamat Sasmita), kudu nyanghareupan pamajikan nu panasbaran (Seni S), sirik pidik pedah nénjo batur leuwih beunghar. Aya Si Kabayan (Kukun Encus) nu kasohor ngedul taya kadaék, unggal poe paséa jeung pamajikananana (Dwi Zahra), tur kudu nyanghareupan mitoha (Dadi P. Danusubrata). Aya deui rombongan ti jaman karajaan, nu nyaritana dikawihkeun (siga Gending Karesmen). Masing-masing jalma i unggal jaman téa, tuluy tarepung, kalayan tujuan nu sarua. néangan batu asahan pikeun ngaréngsékeun pasualan dununganana
Tukang Asahan” ngasongkeun pasualan hirup nu kudu disurahan Minangka hiji pintonan, ieu drama ngajak seuri (tur dina enas-enasna mah ngajak nyeungscurikeun sorangan), jeung ngajak mikir deuih. Dina ieu drama, unggal jalma najan hirup dina jaman nu béda, saéstuna boga pasualan nu sarua, Batu asahan ukur dipake simbol keur nyungsi masalah nu saestuna, nyaéta kumaha urang bisa make pikiran jeung kamampuh keur nyanghareupan kahirupan.***
Dicutat tina situs http //sundanese.com/ tanggal 18 Mei 2012
Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini:
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 1
https://bahasasunda.id/materi-resensi-basa-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 2
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-bahasa-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 3
https://bahasasunda.id/materi-resensi-bahasa-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 4
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-sunda-kelas-xii/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 5
https://bahasasunda.id/resensi-novel-pangeran-kornel-bahasa-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 6
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-musik-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 7
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-pertunjukan-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 8
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-sunda-singkat/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 9
https://bahasasunda.id/resensi-film-soekarno-bahasa-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 10
https://bahasasunda.id/resensi-buku-nelenengkung-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 11
https://bahasasunda.id/resensi-novel-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 12
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-buku-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 13
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-buku-bahasa-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 14
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-drama-sunda/
LINK MATERI & CONTOH RESENSI SUNDA 15
https://bahasasunda.id/contoh-resensi-film-sunda/
Jika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kalian.
Jangan lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah ini:
WHATSAPP
TELEGRAM
LINE
FACEBOOK
INSTAGRAM
YOUTUBE
Mari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian semua.
Terimakasih.

BUKU SUMBER:
BUKU RANCAGE DIAJAR BASA SUNDA
BUKU PANGGELAR BASA SUNDA
BUKU CAHARA BASA
BUKU BASA SUNDA URANG
BUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDA
MODUL SMATER BASA SUNDA
BUKU PRASADA BASA
GOOGLE TRANSLATE
Perhatian!, materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.
Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.
A. MATERI RESENSI
Istilah tinjauan berasal dari resentie Belanda, diserap dari resecio Latin, recencere, dan revidere, yang berarti menyampaikan (menceritakan) lagi. Dengan kata lain, ulasan yang disebut adalah untuk mengevaluasi atau mengevaluasi sebuah karya, seperti buku, film atau drama dan musik pertunjukan (konser). Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengadopsi kegiatan mengevaluasi atau menilai suatu karya atau pertunjukan seni yang bertujuan untuk memberikan informasi dan mencerminkan kelebihan dan kekurangan bagi pembaca atau penonton
B. STRUKTUR RESENSI
Dilihat dari bentuknya, biasanya review memiliki empat struktur:
IDENTITAS KERJAIdentitas karya biasanya menentukan identitas utama suatu karya. Dalam ulasan film adalah judul film, sutradara, produser, tahun rilis, aktor / aktris, dll.
RINGKASAN CERITA
Dalam ulasan buku ini, konten bgin menggali ringkasan dari isi buku. Biasanya diuraikan dalam setiap bab. Tujuan bagian ini adalah untuk menganalisis konten suatu karya.
LIHAT KONTEN
Peninjau harus mencerminkan keunggulan atau keunggulan dan kerugian atau kerugian dari konten pekerjaan yang ditinjau.
penutup
Bagian dari konten saya ini adalah kesimpulan dari isi ulasan. Saya biasanya juga mengungkapkan harapan mereka yang menulis ulasan tentang pekerjaan yang mereka tinjau.
CONTOH RESENSI DRAMA SUNDA
Drama “Tukang Asahan” Opat Jaman
oleh: Dadan Sutisna
Siang ini hujan kucing dan anjing. Menjelang senja, Aula Graha Sanusi Hardjadinata masih menyimpan setting panggung yang baru terlihat. ada tiga rumah di kiri-kanan dan tengah. Di belakang kanan, ada dua gerbang mirip gerbang, salah satunya saya pakai bendera.
Pada hari Senin bada Isa, Rumawat Padjadjaran kembali memainkan pagelaran seni budaya ke-49. Poć eta mah, yang ditampilkan adalah sinetron Sunda Tukang Asahan karya Wahyu Wibisana karya Teater Sunda Kiwari Tukang Asahan yang direkam pada tahun 1978, namun tidak kehilangan kepercayaannya meskipun dipentaskan hari ini. Padahal, drama ini kaya dengan artefak yang patut dipikirkan oleh yang menonton
Drama “Tukang Asahan” bercerita tentang perdagangan batu asahan (Moel MGE) yang sudah ada sejak lama, namun tidak untuk dijual. Gok makan dengan seorang siswa (Ekky Rizky) yang terus berpartisipasi dalam perdagangan batu asah. Pelatih dan siswa, menunjukkan situasi zaman modern,
Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan berbagai orang dari era yang berbeda. Di sana Sudagar (Mamat Sasmita), harus menghadapi istri yang sabar (Art S), bibir cemburu bermanfaat untuk memata-matai seseorang yang lebih kaya. Ada Si Kabayan (Kukun Encus) yang terkenal sering memukuli kepalanya, setiap hari bertengkar dengan istrinya (Dwi Zahra), dan harus berhadapan dengan ibunya (Dadi P. Danusubrata). Ada lagi rombongan dari zaman kerajaan yang justru diberikan (seperti Gending Karesmen). Setiap orang saya setiap saat, kemudian bertarung, dengan tujuan yang sama. mencari batu asah untuk menyelesaikan kasus majikan mereka
Sebagai sebuah pertunjukan, drama ini mengundang tawa (dan dalam panas saya mengundang Anda untuk menyembunyikan diri), dan mengajak Anda untuk berpikir ulang. Dalam drama ini, setiap orang meskipun hidup di era yang berbeda, benar-benar punya masalah Begitu pula dengan batu asahan yang hanya digunakan sebagai simbol untuk menemukan masalah yang sebenarnya, yaitu bagaimana kita dapat menggunakan pikiran dan kemampuan kita untuk menghadapi kehidupan. ***
Dikutip dari situs http //sundanese.com/ pada 18 Mei 2012