NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN
MATERI NOVEL SUNDA,  MATERI PEMBELAJARAN BAHASA SUNDA

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN
NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN

Assalamualaikum wr wb
Terimakasih sudah berkunjung ke halaman blog ini.
Selamat datang di
bahasasunda.id. Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada pengunjung.

Tidak hanya blog saja, bahasasunda.id pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ini.
www.youtube.com/c/bahasasundaidGemanakarnale

Jika ada pertanyaan seputar NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di bawah.

Semoga dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian semua.
Selamat belajar
NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN.

MATERI NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
https://www.youtube.com/watch?v=OuQq_5RtoEo&list=PLwfXVmgkglXCWotNJwU94GWWkzos4ah8j&index=3

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN


Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini:

LINK KUMPULAN MATERI NOVEL SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/materi-pembelajaran/materi-novel-sunda/

LINK 15+ KUMPULAN CONTOH NOVEL SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/novel-bahasa-sunda/


LINK 50+ KUMPULAN SOAL NOVEL SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/kumpulan-soal-basa-sunda/

Jika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kalian.

Jangan lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah ini:
WHATSAPP
TELEGRAM
LINE
FACEBOOK
INSTAGRAM
YOUTUBE

Mari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian semua.
Terimakasih
.


BAHASASUNDA.ID

BUKU SUMBER:
BUKU RANCAGE DIAJAR BASA SUNDA
BUKU PANGGELAR BASA SUNDA
BUKU CAHARA BASA
BUKU BASA SUNDA URANG
BUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDA
BUKU SIMPAY BASA SUNDA
BUKU GAPURA BASA
BUKU WIWAHA BASA
BUKU PRASADA BASA
MODUL PANGAJARAN BASA SUNDA



GOOGLE TRANSLATE

Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.
Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN

(1) Novel Kebangkitan
Novel merupakan kisah fiksi yang memberikan kesan peristiwa liris ya-ya dan ukurannya yang panjang. Peristiwa yang dinarasikan juga banyak lagi. Nyatanya, ada beberapa insiden yang sedang berlangsung. Latar belakang, baik latar waktu maupun latar tempat, tentunya juga jauh lebih luas. Palakuna, selain pemeran utama adalah aktor terlengkap dan figuran (pemeran tambahan). Meski tidak sepenuhnya demikian. Tentunya, dalam novel saya lebih banyak menceritakan tentang sifat dan perilaku pelaku tersebut.

UNSUR NOVEL

Jika Anda membaca novel, Anda akan menemukan apa yang disebut tema, alunan, aktor, latar belakang, judul, sudut pandang, dan gaya bahasa. Yang disebut elemen atau struktur intrinsik dari novel.

Tema adalah tema yang mengarahkan arah elemen lain dalam sebuah cerita. Temanya banyak wajah, tapi biasanya temanya tidak jauh dari kehidupan nyata. Jadi untuk mengetahui tema apa yang ada dalam cerita tersebut, kita harus memahami terlebih dahulu isi, tokoh, kebiasaan, situasi, dan alur cerita. Tidak semua penulis menerapkan tema tersebut secara langsung dalam karya mereka.

Ketegangan mencakup elemen penting dalam sebuah cerita. Karena di dalam regangan terdapat urutan kejadian, memberi arahan atau menyusun kejadian apa saja yang harus didahului atau diikuti, dan yang menunjukkan sebab dan akibat kejadian dalam cerita. Dalam suatu regangan atau alur terdapat yang dinamakan Konflik, yaitu interaksi antara dua karakter atau lebih, atau interaksi satu karakter dengan lingkungan sekitarnya. Jika konflik sudah mencapai puncaknya maka dinamakan Climax.

Aktor adalah tokoh yang berperan dalam sebuah cerita. Melihat tipe saya ada yang disebut aktor utama dan aktor tambahan. Dalam scrolling cerita selalu ditampilkan pula kebiasaan atau sifat pelakunya. Ada pelaku yang memiliki karakter biasa, ada juga yang berubah dari baik menjadi buruk atau sebaliknya. Latar belakang adalah lingkungan sekitar peristiwa yang berlangsung dalam sebuah cerita. Latar ada dua macam yaitu latar tempat dan latar waktu. Latar belakang tempat merepresentasikan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita, sedangkan latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut.

Pusat adegan atau sudut pandang berarti (oleh siapa) narasi esai atau sudut pandang. Ada dua cara yang umum digunakan dalam fiksi seperti novel, yaitu (1) catur orang ketiga, yaitu pengarang berada di luar cerita, aktor dipanggil dengan namanya, atau menggunakan akhiran “dia”, “mereka”; (2) Catur orang pertama adalah pecatur dalam cerita, selalu menjadi pelaku cerita, menggunakan akhiran “saya”.

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui atau menggunakan bahasa khas yang mencerminkan kepribadian pengarang. Penulis sering menggunakan gaya bahasa dalam karyanya untuk membuatnya lebih indah.

Masuknya novel ke dalam sastra R merupakan pengaruh sastra barat khususnya Belanda. Novel pertama dalam sastra Sunda adalah Baruang ka nu Ngarora karya Daeng Kanduruan Ardiwinata (D.K. Ardiwinata), terbit tahun 1914. Dibandingkan dengan novel sastra Indonesia pertama, Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, terbit 1920, lebih dari enam tahun pertama. Sehingga kurang nyaman jika novel dalam sastra R merupakan pengaruh sastra Indonesia.

(2) Pencocokan Novel

Novel Barudak
Novel anak-anak adalah novel yang ditujukan untuk dibaca anak-anak. Masalah yang diceritakan, merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan anak. Begitu lagi dalam cara menghadapi dan memecahkan masalah, sesuai dengan budi dan jiwa anak. Kacang-kacangan apalagi anak-anak baik lagi.

Pada umumnya novel anak-anak dalam sastra R, hanya pemeran utamanya dan masalahnya yang “anak-anak” saja. Tetapi pada lebah cara berpikir dan cara memecahkan masalah, dengan belajar, bukanlah cara umum anak-anak. Lebah tidak seperti orang dewasa yang memakai tubuh anak laki-laki. Novel anak-anak dan penulis dalam literatur R, termasuk:
• Samsudi: Teuneung Boy, Escape Boy.
• Tatang Sumarsono: Miang dan Kaludeung, Si Paser.
• Hidayat Soesanto: Guha Karang Legok Sari, Bima Rengkung, dan rangkaian cerita wayang dari Mahabharata, dll.
• Dian Hendrayana: Bintang Hariring

Novel remaja
Novel remaja adalah novel yang tidak membahas masalah remaja. Begitu pula para pelakunya terutama para remaja. Dalam novel remaja kita tidak banyak. Beberapa contoh novel remaja adalah Cinta Pabaliut karya Eddy D. Iskandar, Rini karya Yoséph Iskandar, dan Lalangsé karya Aam Amilia.

Novel Dewasa
Novel dewasa tertentu ditujukan untuk pembaca dewasa (dewasa). Jangan membicarakan masalah orang dewasa. Begitu pula dengan pelaku utamanya. Dalam beberapa novel terdapat bagian yang kurang nyaman jika dibaca oleh anak-anak. Jika bagian yang bercerita tentang malam pertama Karnadi dan Eulis Awang dalam novel Rahasia Orang Miskin Harus Diijinkan oleh Yuhana dan Sukria; Adegan oconna Neng Eha dan Kosim di jalanan sepi dalam novel Lain It karangan Moh. Ambri.

(3) Berdasarkan tema dan masalah
dicaritakeunana
Novel Sunda dapat dikelompokkan menjadi:

A. NOVEL WANGENAN
Novel adalah cerita desain yang memberi kesan li

r ya-ya terjadi dan ukurannya panjang. Peristiwa yang dinarasikan juga banyak lagi. Nyatanya, ada beberapa insiden yang sedang berlangsung. Latar belakang, baik latar waktu maupun latar tempat, tentunya juga jauh lebih luas. Palakuna, selain pemeran utama adalah aktor terlengkap dan figuran (pemeran tambahan). Meski tidak sepenuhnya demikian. Tentunya, dalam novel saya lebih banyak menceritakan tentang sifat dan perilaku pelaku tersebut.
B. ELEMEN NOVEL
Jika Anda membaca novel, Anda akan menemukan apa yang disebut tema, alunan, aktor, latar belakang, judul, sudut pandang, dan gaya bahasa. Yang disebut elemen atau struktur intrinsik dari novel.

Tema adalah tema yang mengarahkan arah elemen lain dalam sebuah cerita. Temanya banyak wajah, tapi biasanya temanya tidak jauh dari kehidupan nyata. Jadi untuk mengetahui tema apa yang ada dalam cerita tersebut, kita harus memahami terlebih dahulu isi, tokoh, kebiasaan, situasi, dan alur cerita. Tidak semua penulis menerapkan tema tersebut secara langsung dalam karya mereka.

Ketegangan mencakup elemen penting dalam sebuah cerita. Karena di dalam regangan terdapat urutan kejadian, memberi arahan atau menyusun kejadian apa saja yang harus didahului atau diikuti, dan yang menunjukkan sebab dan akibat kejadian dalam cerita. Dalam suatu regangan atau alur terdapat yang dinamakan Konflik, yaitu interaksi antara dua karakter atau lebih, atau interaksi satu karakter dengan lingkungan sekitarnya. Jika konflik sudah mencapai puncaknya maka dinamakan Climax.

Aktor adalah tokoh yang berperan dalam sebuah cerita. Melihat tipe saya ada yang disebut aktor utama dan aktor tambahan. Dalam scrolling cerita selalu ditampilkan pula kebiasaan atau sifat pelakunya. Ada pelaku yang memiliki karakter biasa, ada juga yang berubah dari baik menjadi buruk atau sebaliknya. Latar belakang adalah lingkungan sekitar peristiwa yang berlangsung dalam sebuah cerita. Latar ada dua macam yaitu latar tempat dan latar waktu. Latar belakang tempat merepresentasikan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita, sedangkan latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut.

Pusat adegan atau sudut pandang berarti (oleh siapa) narasi esai atau sudut pandang. Ada dua cara yang umum digunakan dalam fiksi seperti novel, yaitu (1) catur orang ketiga, yaitu pengarang berada di luar cerita, aktor dipanggil dengan namanya, atau menggunakan akhiran “dia”, “mereka”; (2) Catur orang pertama adalah pecatur dalam cerita, selalu menjadi pelaku cerita, menggunakan akhiran “saya”.

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui atau menggunakan bahasa khas yang mencerminkan kepribadian pengarang. Penulis sering menggunakan gaya bahasa dalam karyanya untuk membuatnya lebih indah.
C. SEJARAH NOVEL
Masuknya novel ke dalam sastra R merupakan pengaruh sastra barat khususnya Belanda. Novel pertama dalam sastra Sunda adalah Baruang ka nu Ngarora karya Daeng Kanduruan Ardiwinata (D.K. Ardiwinata), terbit tahun 1914. Dibandingkan dengan novel sastra Indonesia pertama, Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, terbit 1920, lebih dari enam tahun pertama. Sehingga kurang nyaman jika novel dalam sastra R merupakan pengaruh sastra Indonesia.
D. NOVEL PAPASINGAN
Novel Barudak
Novel anak-anak adalah novel yang ditujukan untuk dibaca anak-anak. Masalah yang diceritakan, merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan anak. Begitu lagi dalam cara menghadapi dan memecahkan masalah, sesuai dengan budi dan jiwa anak. Kacang-kacangan apalagi anak-anak baik lagi.

Pada umumnya novel anak-anak dalam sastra R, hanya pemeran utamanya dan masalahnya yang “anak-anak” saja. Tetapi pada lebah cara berpikir dan cara memecahkan masalah, dengan belajar, bukanlah cara umum anak-anak. Lebah tidak seperti orang dewasa yang memakai tubuh anak laki-laki. Novel anak-anak dan penulis dalam literatur R, termasuk:

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN
• Samsudi: Teuneung Boy, Escape Boy.
• Tatang Sumarsono: Miang dan Kaludeung, Si Paser.
• Hidayat Soesanto: Guha Karang Legok Sari, Bima Rengkung, dan rangkaian cerita wayang dari Mahabharata, dll.
• Dian Hendrayana: Bintang Hariring

Novel remaja
Novel remaja adalah novel yang tidak membahas masalah remaja. Begitu pula para pelakunya terutama para remaja. Dalam novel remaja kita tidak banyak. Beberapa contoh novel remaja adalah Cinta Pabaliut karya Eddy D. Iskandar, Rini karya Yoséph Iskandar, dan Lalangsé karya Aam Amilia.

Novel Dewasa
Novel dewasa tertentu ditujukan untuk pembaca dewasa (dewasa). Jangan membicarakan masalah orang dewasa. Begitu pula dengan pelaku utamanya. Dalam beberapa novel terdapat bagian yang kurang nyaman jika dibaca oleh anak-anak. Jika bagian yang bercerita tentang malam pertama Karnadi dan Eulis Awang dalam novel Rahasia Orang Miskin Harus Diijinkan oleh Yuhana dan Sukria; Adegan oconna Neng Eha dan Kosim di jalanan sepi dalam novel Lain It karangan Moh. Ambri.
Berdasarkan tema dan masalah yang ditangani
Novel Sunda dapat dikelompokkan menjadi:
(a) Novel Cinta
Novel cinta merupakan novel yang menceritakan cinta satu sama lain (romansa) pelaku utamanya. Misalnya: Kartu Lain Itu

angan Moh. Ambri, Cinta Pabaliut oleh Eddy D. Iskandar, Lalangsé oleh Aam Amilia, Mikung oleh Abdullah Mustappa, dan She oleh Syarif Amin.

(b) Novel Psikologis
Novel jiwa adalah novel yang menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan jiwa pelaku utamanya. Contoh: Patung milik Ningrum Julaéha.

(c) Novel Misteri
Novel misteri adalah novel yang menceritakan hal-hal yang mengandung rahasia, yang biasanya dibahas di bagian akhir novel. Misalkan dia menyuruh Anda mencari pembunuh atau penjahat lain. Misalnya: Lalat Putih karya Samsu (Sambas dan Susangka), Si Bedog Panjang karya Ki Umbara, Pembunuhan di Pananjung, dan Bedog Si Rajapati karya Ahmad Bakri, Rusiah Geulang Rantay beunang Margasulaksana, dan Scorpion karya Anna Mustikaati (sandiasmana Aam Amilia), jrrd.

(d) Novel Sejarah
Novel sejarah adalah novel yang mengandung unsur sejarah. Kedua pelaku adopsi tersebut terlebih keduanya menjadi sejarah. Contoh: Prince Cornel dan Deep Nurse karya R. Memed Sastrahadiprawira, Bubat War, Tanjeur di Juritan Jaya di Buana, dan Putri Subanglarang atas kebaikan Yoséph Iskandar.

(e) Novel Sosial
Novel sosial adalah novel yang tidak mengangkat masalah-masalah sosial, seperti ketidakadilan, ketimpangan, atau keresahan sosial dalam suatu musim. Pelaku bisa jadi subjek, korban, atau saksi dari situasi tersebut. Contoh: Lembur Singkur karya Abdullah Mustappa.
E. Menulis Ringkasan dan Review Novel
Sebuah. Tulis Ringkasan Novel
Tuliskan bagian-bagian cerita yang dianggap penting dan buat pembaca penasaran. Hasil dari pekerjaan tersebut disebut fragmentasi atau kutipan.
Jika ingin menulis ringkasan perlu memperhatikan beberapa aspek. Sebelum berlatih, hidep sebaiknya menuliskan story plan yang sudah Anda baca. Desainnya meliputi judul, karakter dan karakter, latar belakang atau latar belakang, masalah atau konflik, dan rangkaian peristiwa
yang dalam cerita Anda telah membaca thea.

Langkah-langkah penyiapannya adalah:
(1) membaca novel dengan gentar,
(2) menangkap isi novel,
(3) menentukan desain novel,
(4) buat daftar peristiwa penting,

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN
(5) Susun rangkaian peristiwa atau kejadian dalam novel dalam bahasa mereka sendiri.

Ide yang ditulis dengan huruf tebal tidak mengubah isi cerita, tokoh, latar, atau tema. Sinopsis bisa ditulis secara ringkas dan bisa ditulis sampai akhir (ending) secara detail.
b. Tulis Review Novel
Review day adalah tulisan atau deskripsi tentang nilai baik atau buruk dari sebuah karya atau buku. Untuk maksud review inilah yang paling penting untuk disampaikan kepada pembaca, apakah karya atau buku tersebut mendapatkan bayaran yang sebesar-besarnya dari masyarakat atau tidak. Untuk memberikan pertimbangan yang obyektif atau obyektif terhadap sebuah karya atau buku, penulis review disertasi harus memperhatikan dua aspek. Pertama; pengulas harus mengetahui dengan maksud dan tujuan penuh penulis asli; kedua, peninjau harus menyadari dan mengingat tujuan pembuatan tinjauan. Singkatnya, untuk menulis review yang baik saya harus benar-benar memenuhi kewajiban kepada pembaca dan menghormati buku.
Saat kita menulis sebuah novel review, kita bisa memulainya dengan menjelaskan terlebih dahulu tema karangan (novel) tersebut, kemudian membahas apa yang ingin penulis sampaikan melalui novel tersebut. Tema novel yang lebih intens dan mengharukan dilengkapi dengan deskripsi isi novel dan unsur intrinsiknya (regangan, latar belakang, penokohan) secara keseluruhan. Berikut adalah contoh bagaimana menulis review novel. Pastikan Anda menyimpan konten yang bagus! Oleh kami juga jol karasa, reviewer sudah memperkenalkan siapa pengarangnya: namanya, karakternya di bidang apa, karya yang dia hasilkan atau apa alasan pengarangnya bertaruh untuk menulis novel dll.
Jadi saya yakin semua hal menarik yang berhubungan dengan latar novel ini harus diketahui oleh pembaca. Novel ini termasuk dalam kelompok apa? Apakah jsté tentatif atau historis. Kami juga akan mendapatkan kesan bahwa dengan menulis ulasan, manfaat atau kesenangan atau kehebatan novel tersebut.

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESANIde yang ditulis dengan huruf tebal tidak mengubah isi cerita, tokoh, latar, atau tema. Sinopsis bisa ditulis secara ringkas dan bisa ditulis sampai akhir (ending) secara detail.
b. Tulis Review Novel
Review day adalah tulisan atau deskripsi tentang nilai baik atau buruk dari sebuah karya atau buku. Untuk maksud review inilah yang paling penting untuk disampaikan kepada pembaca, apakah karya atau buku tersebut mendapatkan bayaran yang sebesar-besarnya dari masyarakat atau tidak. Untuk memberikan pertimbangan yang obyektif atau obyektif terhadap sebuah karya atau buku, penulis review disertasi harus memperhatikan dua aspek. Pertama; pengulas harus mengetahui dengan maksud dan tujuan penuh penulis asli; kedua, peninjau harus menyadari dan mengingat tujuan pembuatan tinjauan. Singkatnya, untuk menulis review yang baik saya harus benar-benar memenuhi kewajiban kepada pembaca dan menghormati buku.
Saat kita menulis sebuah novel review, kita bisa memulainya dengan menjelaskan terlebih dahulu tema karangan (novel) tersebut, kemudian membahas apa yang ingin penulis sampaikan melalui novel tersebut. Tema novel yang lebih intens dan mengharukan dilengkapi dengan deskripsi isi novel dan unsur intrinsiknya (regangan, latar belakang, penokohan) secara keseluruhan. Berikut adalah contoh bagaimana menulis review novel. Pastikan Anda menyimpan konten yang bagus! Oleh kami juga jol karasa, reviewer sudah memperkenalkan siapa pengarangnya: namanya, karakternya di bidang apa, karya yang dia hasilkan atau apa alasan pengarangnya bertaruh untuk menulis novel dll.
Jadi saya yakin semua hal menarik yang berhubungan dengan latar novel ini harus diketahui oleh pembaca. Novel ini termasuk dalam kelompok apa? Apakah jsté tentatif atau historis. Kami juga akan mendapatkan kesan bahwa dengan menulis ulasan, manfaat atau kesenangan atau kehebatan novel tersebut.

Sempalan Novel 2
………
Misteri bagi bangsaku, Li, temukan bayinya! Seperti kamu tidak sengaja mengganti yang hilang, Li! Ya, sayang adalah keberuntungan!

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN

Tapi, Li! Ada lagi kesedihan di hati kita sekarang. Si Aa bet bertingkah seperti wanita! Sekarang Aa kembali bersekolah. Padahal hanya beberapa bulan kembali ke ujian. Akhirnya, Aa keluar dari sekolah, padahal tidak punya ijazah SMA!

Sayangnya tidak ada Mamah, sampai hari ini, namun tetap nyaman. Selama ini, kami merasa tidak berdaya dan tidak berdaya. Bagi Mamah saya, hari Minggu ini selalu menjadi kegembiraan, waktu untuk keluarga. Rapékan Mamah mah. Selalu ada sesuatu yang diproses, disiapkan. Ini menjadi combro. Hui menjadi gugup. Tarigu menjadi bola. Bagaimanapun, setidaknya aku tidak menyerah tanpa menjelaskan diriku sendiri terlebih dahulu.

Seperti hari ini, Li! Kami berhenti dalam permainan, sambil menjelajahi Ila. Matahari cukup hangat untuk sang ibu. Ila menghela nafas lega, bangun dengan kagum. Kami hulang-huleng tidak malas.

Terlalu banyak yang menarik perasaan itu. Tiba-tiba jorojoy nekat pergi ke kuburan Mamah sambil menggendong Ila. Ingin menunjukkan Ila ke Mamah. Leo, tinggalkan game ini.

“Mau kemana, Neng?” Ceu Amah tidak mendengar keributan dengan baik. Kami berhenti, pergi ke kuburan Mamah.

Di depan rumah Anda lihat, Li, kami berdiri lebih dulu. Rumah Cakueum adalah tempat tinggal saya yang kosong. Di masa lalu, rumah sangat membutuhkan. Jadi, di pohon jambu yang Anda lihat jalannya adalah, dia, Li! Untungnya, tidak ada salahnya juga! Rasanya kita tidak menyalahkan diri sendiri. Anehnya, Anda tahu, jadi manusia adalah taruhan borangan. Belum bisa naik.

Ingat tidak, Li? Kami dan Anda selalu menyediakan di sana di teras? Sejauh yang saya tahu, tunjangan luar negeri selalu hanya telur buruk. Mamahna tidak memasak, katanya sambil berbisik. Pepatah!

Bahasa baru Mamah melihatmu mati, selalu setiap hari kami persembahkan di sini. Hal pertama yang harus dilakukan adalah, pengunjung kita selalu mendadak jigrah. Kami sangat senang melihat Anda begitu. Tapi tinggallah sekarang, waktu kami ditinggal mati oleh Mamah, kamu tidak ada di sini, Li!

Saya tidak merasakan air mata. Kami merindukanmu, Li!

Tidak jauh jalan kaki dari rumah Anda, kami sudah sampai di kuburan. Astaga, kami bersiul di dekat penunjuk Mamah. Ila menyeringai, mungkin tidak nyaman berbicara dengan cerewetku. Kami bersandar di lorong di bahu kami. Baru dua bulan, kuburan sudah kosong kembali. Kami menghilangkan gulma. Pok mendengus sendiri.

“Mah, Réré punya bayi di depan Adé! Anda tidak tahu, ini anak siapa? Namun sedih dengan apa, setiap kali Réré melihat bayi ini, hati Réré tiba-tiba sakit, berharap Adé kami, Mah! Namina Ila Aina Nur Inten. Nah, dia, mah! Untuk menamai Abu! “

Kami melihat Ila yang sedang tidur, untuk mimpi sepertinya.

Karena begitu ada suara bentrok di belakang. Anonim Ila akan mendarat di lorong. Terguncang oleh tubuh kita. Dilieuk adalah Mang Mimid, seorang tetangga yang dengan tenang sedang memotong rumput yang membentuk sisi kuburan orang lain.

“Tos bala, nya Neng?” katanya sambil menyela.
“Biar nanti Paman bersih-bersih!”
Kami mengangguk sambil menelepon. Segera kembali, malu, jika ada orang yang tidak dikenal lagi, bawa bayi itu ke kuburan.

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN


Ada yang aneh dengan Aa, Li! Lihat saja sekarang, kami juga.

Hari-hari ini kami peduli dengan Aa, bersantai di kamar bekas Mamah. Kami mengangguk, sambil sedikit menekuk tubuh di balik tembok. Tangan memegang tirai kamar. Sedikit teringat. Mata tertuju pada Aa yang sedang mengajari erok Mamah. Gulak-gilek, dangdakdéngdek di depan cermin. Tidak, masih ada pakaian yang tidak dibagikan, disembunyikan oleh Aa.

Bakat karena terkejut, tiba-tiba berlutut nyorodcod. Remnya menginjak rem. Tapi mataku terus menatap ke dalam ruangan. Kepala seperti itu dan terkejut di dalam dada. Kenapa Aa bertaruh untuk mengajari baju mamah?

Melihat baju itu, saya yakin enak rasanya bisa kembali berdiri di depan Mamah. Singkirkan malas, campurlah wajah Mamah yang lebih ringan. Rok beludru hitam. Dadanya sedikit bergoyang, panjangnya satu. Sangat pas di mamah saya, berisi saku dada dan bokong. Ari di si Aa. Oh, maaf sekali! Dada lebah dan garis bujur tidak penuh, da pria malas si Aa mah.

Kami istigpar sambil menyeka wajah beberapa kali. Wajah Mamah berbinar. Kami bergidik, di belakang kamar Aa. Berkeringat bermeditasi pada terang. Tubuh tiba-tiba ramohpoy. Ingin berteriak hampir, tapi buru-buru ditutup dengan kedua tangan. Air mata mengalir tak terkendali. Kami memaksa cengkat tersebut. Blus ke kamar. Cetrék, rem lagi. Gauk menangis sambil memegang bantal.
Karena Aa kebetulan mengajari baju Mamah, hati kami sering patah, Li. Kami watir ke Aa. Bahkan sekarang saya adalah Aa dari sekolah. Era oleh teman-temannya, kataku. Terkadang disembunyikan, katanya, dinamai seperti wanita.

Dari masih SD masih saja Aa sering komplain ke bapak, apalagi bertaruh untuk memberi nama perempuan itu, “Susan Basari”. Mamah selalu dipekerjakan. Berbeda dengan istrinya, ada ‘Basari’-an, kata Mamah. ‘Basari’ adalah simbol pria pemberani. Namun Aa bersikeras untuk tidak menerima.

Kami dan Aa-ku berseberangan dengannya, Li! Si Aa terlihat seperti perempuan, ari urang siga lalaki. Tapi pegangannya berbeda. Secara lahiriah hanya sebagai seorang pria. Dari hati kami, jaga hati para wanita!

Anda juga ingat, kami bukan jalingkak. Gaun itu ingin terlihat seperti pria saja. Rambut pendek. Kana tataékan satérékél-satérékél. Berbeda dengan Aa. Memelihara pohon jambu biji pendek juga tidak memberi tahu. Sama, dan kamu lihat, Li!

Semakin banyak di sini, semakin rapi Aa. Mulai dari mandi ila, menyetrika, mengepel, mencuci, hingga memasak, semuanya dikerjakan sendiri. Bahkan sekarang saya belum pernah ke sekolah. Semakin tinggi suhu barang tersebut. Mereka juga selalu dilarang oleh Ceu Amah. Pak Amah bilang, ini pekerjaan istriku, bukan pekerjaan janda. Tapi Aa selalu putus asa diberikan. Ceu Amah yakin nanti saya mau terjal lagi.


(Dikutip dari novel Catatan Harian, oleh Ai Koraliati)

NOVEL SUNDA: WANGENAN UNSUR PAPASINGAN & TINGKESAN

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!