ARTIKEL BUDAYA SUNDA SINGKAT

GOOGLE TRANSLATE

Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.
Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.

MATERI ARTIKEL BUDAYA

A. BENTUK WACANA

Wacana memiliki bentuk tertentu. Munculnya bentuk-bentuk wacana karena adanya perbedaan cara penyampaian isi wacana. Ada wacana yang cara penyampaian isinya melalui narasi, ada yang dideskripsikan, ada yang dijelaskan, dan ada pula yang dijelaskan sambil diberi alasan.

Dari empat cara penyajian isi suatu wacana yang berbeda, lahir empat bentuk wacana yang berbeda, yaitu naratif, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.

Naratif adalah wacana yang menceritakan urutan peristiwa atau peristiwa secara berurutan, baik itu nyata (faktual) maupun fiksi (imajinatif).

Eksposisi atau deskripsi adalah wacana yang mendeskripsikan dan mengedarkan suatu objek, prosesnya, tujuannya, dan tujuannya. Wacana eksposisi dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan seseorang. kadang disebut wacana prosedural karena menggambarkan bagaimana melaksanakan suatu tugas seperti resep kue, resep makanan, dan formula obat. Deskripsi, deskripsi, atau candraan adalah wacana yang menggambarkan atau menggambarkan aktivitas indera (penglihatan, pendengaran, perasaan, sentuhan, dan penciuman) sebagai hasil dari pengalaman.

Dalam wacana Deskriptif menggambarkan objek secara detail dan detail sambil digariskan satu persatu secara detail. Tujuan deskripsi adalah untuk memotret atau melaporkan apa pun yang diketahui tanpa komentar.

Dalam wacana argumentatif, penjelasan biasanya disertai dengan alasan yang didasarkan pada fakta. Konten deskriptif selalu menyampaikan hal-hal yang masuk akal (logis) bagi orang lain untuk mempercayainya. Wacana argumentatif kadang disebut juga dengan wacana ilmiah atau wacana hortatoris, wacana argumentatif dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang disebut wacana persuasif. Misalnya pidato kampanye, dan periklanan.

Isi wacana wacana Anapon mampu beredar ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, pendidikan dan banyak lagi. Materi ajar yang ingin Anda bahas sekarang adalah soal membahas budaya R. Kebudayaan adalah bermacam-macam hal, termasuk manusia, adat istiadat, seni, bahasa, dan banyak lagi.

ARTIKEL BUDAYA SUNDA SINGKAT

Hajat Babarit
We R terkenal karena banyak adat istiadat yang diwarisi dari nenek moyang kita. Terlepas dari keterpaparan modern, pada beberapa lembur di pantai, banyak orang masih mempertahankan kebiasaan itu dan tentu saja dilakukan pada waktu yang ditentukan. Ada yang hanya untuk kepentingan pembudidayaan budaya, ada yang menunjukkannya ke dunia luar, ada juga yang memang dibarengi dengan keyakinan bahwa perilaku itu harus dilakukan karena jika tidak dilakukan seandainya ada mamalana untuk semua orang.

Misalnya di bidang pertanian. Dari awal menanam pare sampai dibuat selalu diadakan upacara atau intensi terlebih dahulu. Langsung dari awal niat untuk mulai menanam atau menanam, niat untuk memulai, niat memperbaharui (mulai membawa beras untuk mendapatkan beras), niat bertani pare (memperbaiki pare to goah), dan niat untuk membangkitkan (menggunakan beras yang telah disesuaikan untuk keperluan lain). Begitu pula pada hari raya anak, dari yang pertama dikandung empat bulan, tujuh bulan, hingga turunnya usia anak yang dilahirkan adalah empat puluh hari, tentu dirayakan saja. Di luar itu selalu ada yang disebut niat mulud, niat ngaruat, dan niat wawar atau yang disebut niat barbar.

Niat biadab, diadakan seperlunya saja. Saya tidak harus menentukan tahun dan bulan saya. Dalam setahun bisa diadakan lebih dari satu kali, tergantung kebutuhan masyarakat. Satu-satunya hal yang penting adalah menyisakan Jumat malam dalam perhitungan Jawa. Maksudnya apa kebutuhan masyarakatnya, niatnya diadakan jika dalam lembur terjadi bencana besar, baik menyentuh salah satu pekerja lembur maupun menyentuh semua orang. Misalnya ada rumah yang termasuk haram, ada kebakaran, ada huru-hara, banyak yang rapuh, banyak yang mati berturut-turut, gagal panen karena hama (ini bukan untuk semua orang), dan lain sebagainya. Saya percaya niat biadab ditujukan untuk melawan aula atau menghindari bencana.

Dalam praktiknya, niat barbar dilakukan sebelum senja. Meski harus menghabiskan malam Jumat, pasangan tetap menggelar malam, tapi Kamis siang musim berikutnya. Itu harus diadakan di tengah persimpangan yang merupakan jalan utama dalam lembur.

Semua warga, harus digigit. Hari untuk memenuhi pesanan saya sebelumnya, ada yang dengan uang ada yang dengan beras dari drop saya. Ukurannya juga tidak ditentukan, saridona saja. Jadi uang hasil pertanian digunakan untuk membeli kebutuhan untuk memenuhi leluhur rata-rata. Mulai dari rujakeun pertama (bunga masak), bubur merah putih bubur, tujuh macam buah, tujuh macam beubeutian, makanan model apem tradisional, tujuh macam peuyeum, rokok upet, aneka minuman dari kopi pahit hingga soft water, hingga untuk membumbui dapur dan mencelupkan paprika. Ini adalah hasrat orang-orang saya, itu juga hal-hal yang harus mereka miliki, bukan.

Jadi pasosore ini rata-rata suguhan sudah tersebar di tengah jalan, tepatnya di perempatan. Semua tempat tidur penyamakan biasa. Menyan ditelan sejak tengah hari raya. Suguhannya dihias dengan batang pohon tebu, daun burung hantu, daun kelapa, atau pohon hanjuang, kuncup yang sama. Nantinya, tanaman tersebut ditanam di tempat kesialan. Jika berupa ladang, maka ditanam juga di lapangan.

Setelah “pesta” selesai dengan para ayah dan tetua lembur, para ibu datang untuk saling mengunjungi. Kemudian letakkan di sekitar suguhan. Ketika seluruh rumah telah mengirimkan kerucut, niatnya baru dimulai. Orang awam, mulai dari tato sampai ke nenek moyang, sampai awal berhubungan dengan doa-doa yang diramu antara nenek moyang dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa ditawarkan. Saat para sesepuh berdoa, yang lain meniup dupa lalu menelan. Panjangnya shalat adalah dan diakhiri dengan taubat agar tidak ada lagi kemalangan yang melanda seluruh warga yang lembur.

Itu adalah keinginan saya, jika doa dan pertobatan selesai. Semua orang yang terlibat, termasuk ibu-ibu yang tidak ikut dalam aksi juga tetapi caricingna tidak jauh dari kerumunan, perampas makanan berkeliaran. Banyak yang bertukar kerucut satu sama lain. Kemudian dalahar balakécrakan disana sampai dur bedug magrib. Bahkan hari-hariku, genderang malam- genderang malam, balakécrakan mendukung sampai setelahnya. Jika dibiarkan, makanan akan dibawa ke rumah masing-masing. Hari pesta leluhur saya selalu didahului oleh para sesepuh, duka di masa lalu

1. Apa topik / tema dari bacaan di atas?
2. Di mana niat barbar itu dilakukan?
3. Mengapa waktu tidak ditentukan?
4. Bagaimana itu diatur?
5. Jenis suguhan apa yang harus dalam niat barbar?
6. Kalau ada acara diadakan niat barbar tersebut?
7. Apa tujuan mengadakan niat barbar?
8. Adakah yang terlibat dalam rapat umum pada saat niat?
9. Beri tahu kami cara mempraktikkan niat barbar!
10. Setelah Anda selesai bertobat, apapun yang kami lakukan
    Lembur?