MATERI PEMBELAJARAN BAHASA SUNDA

50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10

50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10
50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10

50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10

Assalamualaikum wr wb
Terimakasih sudah berkunjung ke halaman blog ini.
Selamat datang di
bahasasunda.id. Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada pengunjung.

Tidak hanya blog saja, bahasasunda.id pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ini.
www.youtube.com/c/bahasasundaidGemanakarnale

Jika ada pertanyaan seputar 50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10 yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di bawah.

Semoga dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian semua.
Selamat belajar
50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10.

50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10
50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10

50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10

PILIHAN GANDA

Pék pilih jawaban nu dianggap paling bener ku hidep!

  1. Kawih téh nyaéta…
    a. Sakur lalaguan anu aya di tatar sunda
    b. Lagu daerah
    c. Musik atawa instrumen suling
    d. Kacapi suling
    e. Lalagan budak leutik
  2. Tengetan rumpaka kawih di handap!

Dina amparan sajadah
Abdi sumujud pasrah
Diri nu lamokot ku dosa
Nyanggakeun sadaya-daya

Dina amparan sajadah
Abdi sumujud pasrah
Mundut pangampura Gusti
Ya Allah Robbul Izzati

Taya deui panglumpatan
Taya deui pamuntangan
Mung Allah Pangéran abdi
Pangéran anu sajati.

Amanat dina rumpaka kawih di luhur nyaéta .....
A. nyaritakeunjalma anu lamokot ku dosa
B. taya deui panglumpatan
C. jalma nu keur mundut pangampura 
D. jalma nu ngamparkeun sajadah
E. jadi jalma kudu pasrah sumerah
  1. Tengetan sempalan rumpaka kawih di handap!
    Jang,
    Hirup téh teu gampang
    Teu cukup ku dipikiran
    Bari kudu dilakonan

Jang,
Jalan kahirupan
Henteu sapanjangna datar
Aya mudun jeung tanjakan

Kudu sabar dina kurang
Ulah nepak dada beunghar
Salawasna kudu syukur
Éling ka Nu Maha Agung
Kadé hidep bisi kufur

Tokoh nu payus dina rumpaka kawih di luhur nyaéta ….
A. guru nu keur ngajar
B. kolot nu keur mamatahan ka anak
C. polisi nu keur nyarita ka babaturanana
D. kolot nu keur nyarékan ka budakna
E. pamajikan nu keur nyarita ka salakina


Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai 50+ SOAL & JAWABAN KAWIH SUNDA SMA KELAS 10 lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini:

LINK KUMPULAN MATERI KAWIH SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/materi-pembelajaran/materi-kawih-sunda/

LINK 15+ KUMPULAN CONTOH KAWIH SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/kawih/

LINK 50+ KUMPULAN SOAL KAWIH SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/kumpulan-soal-basa-sunda/

Jika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kalian.

Jangan lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah ini:
WHATSAPP
TELEGRAM
LINE
FACEBOOK
INSTAGRAM
YOUTUBE

Mari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian semua.
Terimakasih
.


BAHASASUNDA.ID

BUKU SUMBER:
BUKU RANCAGÉ DIAJAR BASA SUNDA
BUKU BASA SUNDA URANG
BUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDA
BUKU SIMPAY BASA SUNDA
BUKU GAPURA BASA
BUKU WIWAHA BASA
BUKU PRASADA BASA
MODUL PANGAJARAN BASA SUNDA
MODUL PPG BASA SUNDA




GOOGLE TRANSLATE

Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.
Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.

MATERI KAWIH SUNDA

A. KAWIH


Arti dari kawih adalah sembarang lagu yang ada di Tatar R. Kosakata saya adalah ‘memberi’. Di lagu atau lagu Indonesia saya, kata kerjanya adalah nyanyi. Artinya, saat kita bernyanyi atau bernyanyi, itu artinya kita sedang bercerita. Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah mendapatkan beberapa satir, pujian, lagu, permainan anak-anak, dermayonan, atau yang lainnya.

Materi kuno sudah ada sejak zaman kuno. Dalam naskah Sunda kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang ditulis pada tahun 1518 M, disebutkan bahwa berbagai nama kawih adalah kawih bwatuha, kawih panjang, kawih lalaguan, kawih panyaraman, kawih sisi (n) diran, kawih pengelingan, bongbongkaso, pererane, porod eu rih, kawih babahanan, kawih bangbarongan, kawih tangtung, kawih sasa (m) batan, dan kawih igel-igelan. Katanya naskahnya masih, la kalau kita ingin tahu tentang kawih, tanyakan pada pengguna. Kata ‘paraguna’ berarti artis terkenal, jika bukan musisi, atau musisi.

Jika melihat manuskrip kuno yang nyaris tidak disebutkan, ternyata masyarakat R itu dari masa lalu suka hahariringan, hingga ngawih thea. Da dan Enyana, hampir setiap pekerjaan di R selalu disertai. Dari awal saya sayang pada anak laki-laki, amankan anak lampu, membajak, mengejar burung di sawah, diseret di sawah, dan sebagainya.

Cinta yang ada di R banyak ragamnya. Ada ritme dan mandiri atau bebas atau tidak kauger demi hentakan dan wiletan, ada juga rambu atau ritme ritmis, kauger demi wiletan dan hentakan. Jika tata letak thea mah kawih ada yang disebut kacapian kawih, kawih degung, kawih calung, kawih celempungan, kawih kiliningan, kawih pupujian, kawih tem bang, tepi ka kawih pop Sunda. Ari membedakan satu dengan yang lain karena lokasinya.


B. KAWIH KLASIK


Karakteristik lain dari apa yang disebut klasik adalah bahwa mereka dulu menggunakan puisi kuno (sindiran). Pada 1950-an, penulisan lagu sudah menjadi hal biasa di Wina. Jika bukan dengan sindiran, itu selalu dengan sindiran (puisi ditulis menggunakan aturan kanonik). Karena puisi saya yang populer adalah sindiran winangunnya dan guguritan (rumpaka pupuh). Tentunya jika pencipta lagu selalu memanfaatkan syair sindiran dan syair untuk membuat lagunya.

Berbeda dengan zaman sekarang, kebanyakan tahun 1960-an, pencipta lagu selalu menggunakan puisi bebas, atau yang disebut pantun. Sekalipun puisi itu disusun dari sebuah lagu oleh seorang penyanyi (musisi), penulis puisi tersebut akan selalu ditulis di dalam bangunan laguna. Seperti pada lagu yang dinyanyikan Mang Koko, atau Ubun Kubarsah.

Lagu klasik terkadang dibedakan dengan lagu pop. Lagu hari pertama yang disebut lagu pop itu diawali dengan musik modern, seperti organ, gitar, rebab yang diperkaya dengan musik tradisional seperti drum dan seruling.

Sekali lagi, untuk membedakan yang satu dengan yang lainnya bisa dinilai dari alat apa itu mirigna; apakah itu piring kacapian, gamelan degung, gamelan salendro, calung, kacapi cianjuran, celempungan, atau organ. Yang pasti, lagu Dalingding Asih diiringi gamelan degung kita menyebutnya kawih degung. Jika diiringi dengan kecapi sitar maka disebut kacapian kawih. Dan jika diiringi sebuah organ, bia sa disebut kawih pop Sunda, Lian dari Ubun Kubarsah, sebut saja beberapa kesenian lelaki yang selalu menyanyikan lagu-lagu pop Sunda adalah Nano S, Doel Sumbang, Déddy Odoy, Yaya Suharya, Uko Héndarto, dan Gun Gunawan.



C. STRUKTUR TEKS KAWIH

  1. Pemilihan kata (Diksi)
    Pada puisi kedua di atas yang berjudul “Eceng Gondok dan“ Turban Palid ”, kita dapat melihat bahwa puisi kedua adalah salah satu bentuk sindiran.

Mau sewa daun padalisan ke 1
biar bibirku jadi merah di lantai 2
mau jalan-jalan bareng padalisan merah ke-3
untuk reugreug pikir saya padalisan ke-4

Saya haji sorban palid padalisan 1
palidna ka Cilamaya padalisan ka-2
Akang Haji silahkan baca padalisan ke-3
biarkan saya memiliki padalisan ke-4

Padalisans ke-1 dan ke-2 disebut kerang, Ari pada lisan ke-3 dan ke-4 disebut isi.


b. aliterasi
Yang disebut arketipe adalah bunyi yang berdekatan di akhir kata atau kalimat. Dalam teks kedua di atas, asal kata tersebut adalah. Misalnya pada contoh:

Sudah malam yang panjang – mi (ada kata ganti i)
Seminggu menunggu gu – gu (ada kata ganti u berbunyi)
Sebulan tanpa berita sama sekali dan – san (ada arsip suara)

Dalam ilmu sastra, pola dasar yang muncul dalam bunyi disebut madusora atau maduswara. Pangna yang disebut madusora adalah sebelum terjadinya kejahatan, bunyi yang dibangkitkan bersifat ‘padat’, bunyi padat, atau harmoni bunyi. Da kapan jika dipahi seperti kekecapanana jadi semalaman mau menunggu, atau sebulan harapan panjang, atau seminggu tidak ada kabar sama sekali tentu suaranya moa

B. CIRI-CIRI RUMPAKA KAWIH

Bagaimana cara menulis
Ciri khas menurut cara penulisannya, kawih merupakan salah satu karya sastra berupa bahasa kauger, yang cara penulisannya juga tidak berbeda dengan menulis puisi, melainkan berupa gundukan-gundukan dalam bentuk di atasnya. Dalam artian gundukan terdiri dari beberapa padalisans, sedangkan padalisan artinya barisan yang tersusun dari beberapa cincin.

Bagaimana cara membaca
Ciri khas bacaannya, kawih dibaca dengan cara dijaring atau dinyanyikan sesuai irama yang lazim digunakan dalam bentuk kawih. Agar kedepannya lebih nyaman maka perlu menggunakan waditra yang sesuai.

Bentuk bahasanya
Ciri khas berdasarkan bentuk bahasanya, bentuk bahasa pada kalimat pertama merupakan bahasa yang disusun dengan menggunakan diksi yang dipilih, gaya bahasa, bahasa suara turr murwakanti dan selalu dipermanis dengan peribahasa, atau siloka

B. UNSUR-UNSUR KAWIH

Puisi dalam puisi, puisi, dan lagu memiliki nilai sastra. Umumnya ditulis dalam bentuk puisi satir atau puisi bebas. Jadi, rumpaka kawih, kakawihan. dan lagu memiliki unsur pui, misalnya terdiri dari huit (pada), jajaran (padalisan), purwakanti, corak bahasa, dan kekecapan (diksi) digunakan dengan sangat selektif sehingga deul dapat dicari non tema, bagaimana amanat, dan apa Narasi Unsur-unsur dalam ayat kedua adalah sebagai berikut

1. ADEGAN LAHIR

Arti dari adegan kelahiran adalah memahami unsur fisik yang ghaib dalam pratinjau bentuk. Termasuk dalam ade lahir rumpaka kawih pertama antara lain:

1) Bentuk (tipografi)
Rumpaka kawih ditulis berbeda, misal wać ada sapada, dua pada, dan sebagainya. Tentu saja Anda tidak akan melihatnya sebagai sindiran atau kanon, terlepas dari penulisnya

2) Pilihan kata (diksi)
Kosakata yang baik tergantung pada kata-kata yang digunakan oleh penulisnya. Biasanya selalu ditemukan kata-kata yang jarang digunakan (kuno), kemudian digunakan untuk menulis kawih. Misalnya kata asit diubah menjadi kata duriat, atau kata sedih diubah menjadi kata tunggara.

3) Citra (citra)
Perumpamaan atau image adalah efek sebuah kata pada pembaca atau pembaca. Biasanya tidak ada hubungannya dengan apa yang pembaca rasakan, lihat, atau dengar dari kata-kata dalam puisi itu. Pencitraan pada kalimat kedua dapat berupa citra pendengaran (auditory), citra visual (visual), dan citra sensorik (taktil). Kabar baiknya adalah tidak ada orang lain yang dapat menyebabkan pembaca atau gangguan untuk berpartisipasi dalam apa yang disampaikan dalam cerita kedua.

4) Gaya bahasa (kiasan)
Gaya bahasa dalam frasa tch dapat mengarah pada makna konotatif. Gaya bahasa dalam tata bahasa dapat memberikan makna yang kaya pada konten. Kaw sangat prismatik, artinya bisa memiliki arti yang biasa. dalam, dan banyak lagi. Dalam bahasa sunda ada beberapa gaya bahasa, seperti mijalma, ngasor, kadalon, rarahulan, jsté.

5) Aliterasi
Purwakanti adalah bunyi kata yang berdekatan baik di awal, di tengah, atau di akhir kalimat.

B. ADEGAN BATIN

Adegan batin mimpi saya tidak langsung terlihat, tetapi harus dipahami atau dirasakan. Caranya bisa dibaca beberapa kali atau dijelaskan bagaimana isi atau maknanya.

1) Topik (pengertian)
Topik adalah subjek pemikiran dalam bentuk lampau. Tema merupakan gagasan utama yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca. Tema dalam berbagai topik, ada tema agama, kemanusiaan, cinta air lemah, dan lain sebagainya. Misalnya kalimat “Tanah Sunda” di atas adalah untuk menceritakan keadaan Tanah Sunda selanjutnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tema yang diangkat adalah tentang cinta air lemah (nasehat).

2) Rasa (perasaan)
Rasa adalah jiwa dari isi masa lalu. Rasa di ayat kedua bisa ditemukan saat dibaca. Apakah itu dibacakan, dibisikkan, dinarasikan, dinarasikan atau diserap di dalam hati. Rumpaka kawih “Tanah Sund misalnya, tidak akan menemukan rasa isi untuk dibaca hanya di dalam hati. Sebaliknya akan ditemukan dan dirasakan apalagi jika bacaan itu diteriakkan atau diteriakkan.

3) Wirahma (nada)
Nada adalah sikap penulis terhadap pembaca. Dari sikap penulis mengarah pada hadirnya suasana yang dirasakan oleh pembaca. Berdasarkan ungkapan “Papatong” misalnya, sikap penulis adalah mengatakan kepada pembacanya bahwa sesibuk apapun pekerjaan, kita harus menunda dulu untuk berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.

4) Amanat (niat)
Mandatnya adalah pesan pansengit dirasakan oleh pembaca yang tidak terbaca. Namun demikian, mandat dalam frasa tak terucapkan tertentu bergantung pada pembaca. Artinya kita diberi kebebasan untuk menentukan amanat salah satu prinsip pertama.

error: Content is protected !!