
CONTOH GUGURITAN PUPUH SINOM BAHASA SUNDA
CONTOH GUGURITAN PUPUH SINOM BAHASA SUNDA
Assalamualaikum wr wb
Terimakasih sudah berkunjung ke halaman blog ini.
Selamat datang di bahasasunda.id. Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada pengunjung.
Tidak hanya blog saja, bahasasunda.id pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ini.
www.youtube.com/c/bahasasundaidGemanakarnale
Jika ada pertanyaan seputar CONTOH GUGURITAN PUPUH SINOM BAHASA SUNDA yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di bawah.
Semoga dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian semua.
Selamat belajar CONTOH GUGURITAN PUPUH SINOM BAHASA SUNDA.
CONTOH GUGURITAN PUPUH SINOM BAHASA SUNDA
Pupuh sinom anu eusi éta pupuh nyaritakeun lalampahan ulin ka kebon binatang Bandung.
Ka Kebon Binatang
Ulin ka kebon binatang, (8-a)
di Bandung di Taman Sari, (8-i)
kuring ulin téh opatan, (8-a)
Bapa, Mamah, Tétéh, kuring, (8-i)
di jalan suka seuri, (7-i)
datang téh tabuh sapuluh, (8-u)
nu ka lokét mung Bapa, (7-a)
maksudna ngagaleuh karcis, (8-i)
sedeng kuring tiluan nungguan heula. (12-a)
Teu lila ronghéap Bapa, (8-a)
bari ngiwir-ngiwir karcis, (8-i)
ngajak kuring saréréa, (8-a)
muru gerbang beulah sisi, (8-i)
Bapa anu mimiti, (7-i)
mapah angkatna ti payun, (8-u)
Tétéh pengkereunana, (7-a)
leumpang bari sura-seuri, (8-a)
bungah pisan pareng ka kebon binatang. (12-a)
Tuluy kuring saréréa, (8-a)
ngantay asup hiji-hiji, (8-i)
singhoréng lega kacida, (8-a)
jaba hawana gé tiis, (8-i)
seger kaliwat saking, (7-i)
tatangkalan jararangkung, (8-u)
aya tangkal camara, (7-a)
paselang jeung tangkal pornis, (8-i)
linduk iuh beresih ku matak betah. (12-a)
Mimitina Bapa ngajak, (8-a)
ka kandang manuk laleutik, (8-i)
loba manuk rupa-rupa, (8-a)
disarada mani ricit, (8-i)
tuh itu Jalak Bali, (7-i)
eunteup dina kawat luhur, (8-u)
di juru aya gagak, (7-a)
buluna hideung laluis, (8-i)
sora béar kakupingna matak hégar. (12-a)
Ti dinya ka kandang oray, (8-a)
Si Tétéh rada muringis, (8-i)
kandang orayna ngajajar, (8-a)
oray gedé oray leutik, (8-i)
peurahna maratih, (7-i)
matak sieun matak paur, (8-u)
komo oray welang, (7-a)
keur leutik peurahna matih, (8-i)
nu badag mah oray piton reujeung sanca. (12-a)
Geus bosen lalajo oray (8-a)
tuluyna nguriling deui, (8-i)
ningal gajah, ajag, singa,(8-a)
onta, buaya, kuda nil, (8-i)
aya sakadang peusing, (7-i)
biruang madu jeung maung, (8-u)
peucang ogé loba, (7-a)
manuk merak cendrawasih, (8-i)
monyét, lutung, surili, reujeung gorila. (12-a)
Poé geus maju ka panas, (8-a)
Bapa tuluy ngajak calik, (8-i)
handapeun tangkal nu badag, (8-a)
ngarah hawa rada tiis, (8-i)
Mamah ngabagi cai, (7-i)
saréréa leguk nginum, (8-u)
timbel ogé dipurak, (7-a)
brak dalahar suka seuri, (8-i)
haté bungah tos terang kebon binatang. (12-a)
JAWAB PANANYA IEU DIHANDAP!
- Ditulis dina wangun pupuh naon éta guguritan téh?
- Kumaha watekna éta guguritan téh?
- Naon témana éta guguritan téh?
- Naon deuih amanatna tina éta guguritan téh?
- Analisis guru lagu jeung guru wilangan?
Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai CONTOH GUGURITAN PUPUH SINOM BAHASA SUNDA lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini:
LINK KUMPULAN MATERI GUGURITAN SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/materi-pembelajaran/materi-guguritan-sunda/
LINK 15+ KUMPULAN CONTOH GUGURITAN SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/guguritan-sunda/
LINK 50+ KUMPULAN SOAL GUGURITAN SUNDA LENGKAP
https://bahasasunda.id/category/kumpulan-soal-basa-sunda/
Jika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kalian.
Jangan lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah ini:
WHATSAPP
TELEGRAM
LINE
FACEBOOK
INSTAGRAM
YOUTUBE
Mari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian semua.
Terimakasih.
GOOGLE TRANSLATE
Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.
Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.
GUGURITAN : TEMA RASA NADA AMANAT SEKAR ALIT & AGEUNG
1. GUGURITAN
Guguritan berasal dari kata gurit yang artinya mengarang karangan.
Guguritan adalah kejahatan sastra berupa dangding atau pupuh guguritan milik puisi dalam bentuk puisi kuno. Pangna disebut karangan karena terikat dengan kriteria tertentu yaitu kriteria kanonik. Kalau saya simpulkan, sketsa itu adalah karangan singkat yang ditulis dalam bentuk tongkat.
Karena pondok biasanya tidak hanya terdiri dari satu kantin, ini juga mengubah cara kantin dalam pidato. Itu juga tidak membentuk cerita (naratif). Ini biasanya dibaca di atas ring, menggunakan lagu yang telah ditetapkan untuk Anda.
Guguritan umumnya tidak terlalu panjang, hanya terdiri dari belasan belasan saja. Bahkan kurang dari sepuluh juga tersedia. Contohnya adalah karya H. Muhammad Musa, seperti “Wulangkrama”, “Wulang Guru”, dan “Wulang Murid”. Namun, ada yang lebih panjang dari 200.500 on. Misalnya, karya H. Hasan Mustapa (1852 1930) panjangnya mencapai 500, rata-rata panjangnya kira-kira 200 inci.
2. SEJARAH GUGURITAN
Guguritan adalah gelar yang sudah lama ada dalam sastra R. Pada masa sebelum perang, para siswa di Sekolah Nomor II dan khususnya Sekolah Guru (Sekolah Normal) diajari menyanyi dan menulis puisi, yang tidak hanya mereka nyanyikan sesuai dengan paduan suara, tetapi juga dapat membuat puisi sendiri. Selama perang, dangding dan nyanyian tidak diajarkan daria. Dengan demikian puisi tersebut kehilangan popularitasnya, kecuali di kalangan ahli lagu tetapi juga hanya sebatas hafalan puisi yang ada.
Dari abad ke 19 banyak yang menulis puisi Pada tahun 1822 1866 R. Haji Muhammad Musa menulis Wulang Krama “: pada tahun 1865 RA Bratadiwijaya menulis” Asmarandana Lahir Batin “; pada tahun 1892 Haji Hasan Mustapa menulis puluhan puisi, misalnya” Kinanti Ngahurun Tulang “Asmarandana Babalik Pikir”, “Sinom Pamulang Tarima” “Dangdanggula Pamolah Rasa”, dan lain-lain.
STRUKTUR GUGURITAN
Guguritan terdiri atas beberapa unsur yaitu yang berkaitan dengan struktur dalam (unsur intrinsik) dan struktur luar (unsur ekstrinsik). Struktur puisi adalah: tema, rasa, nada, dan amanat.
Sebuah. Tema berarti “pokok bahasan” atau dasar cerita dalam percakapan, sajak, dll.
b. Taste atau “image” dalam sebuah karya sastra merupakan cara membentuk pengertian atau gambaran tentang sesuatu; deskripsi visual.
c. yang diturunkan dari kata, frase, atau kalimat dan merupakan elemen dasar yang berbeda dalam karya prosa dan puisi. Nadanya adalah untuk menarik suara halonna. Nada akan sangat terkait dengan rasa yang terkandung, umumnya setara dengan langit-langit.
d Amanat dalam sebuah karya sastra merupakan gagasan yang menjadi landasan sebuah karya sastra; apa yang akan penulis sampaikan kepada pembaca
4. MACAM-MACAM GUGURITAN
Berdasarkan isinya, drama komedi dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, antara lain:
Sebuah. Pelajaran, seperti “Wulang Krama”, “Wulang Murid”, “Wulang Guru” oleh R. Haji Muhamad Musa. “Asmarandana Lahir Batin” oleh R.A. Bratawijaya;
b. Pengalaman mistik, misalnya Guguritan karya Haji Hasan Mustapa;
C. Kekuatan alam, misalnya “Dangdanggula Laut Kidul” oleh Kalipah Apo;
d. Insiden misalnya “Tubatus Jaya” “Kiamat” yang ditulis oleh Tubagus Jaya
e. Surat, pidato, dan pintu terbuka. Puisi-puisi yang berisi surat dan pidato, seperti yang dihimpun oleh R. Danureja dalam kitab Serat-sinerat Jaman Jumenengna Raden Haji Muhammad Musa. Guguritan buka pintu selalu diusung dalam upacara buka pintu di pesta pernikahan.
5. PUPUH
Menceritakan tarikan tertentu tidak lepas dari tongkat. Hari ini, oleh karena itu, lemparan diatur berdasarkan kriteria kanopi. Ari pupuh bukanlah sebuah lagu, melainkan aturan atau kriteria dalam menggubah sebuah lagu.
Ada 17 pupuh, yaitu: Dangdanggula, Sinom, Asmarandana, Kinanti, Mijil, Magatru, Pangkur, Durma, Pucung, Balakbak, Maskumambang, Wirangrong, Gambuh, Gurisa, Lambang, Ladrang, dan Jurudemung. Ada empat buah tongkat yang selalu disebut tongkat besar, yaitu tongkat kinanti, sinom, asmarandana, dan dangdanggula. Kadang juga disebut KSAD. Hari ketiga belas menyusui selalu disebut persemaian bunga kecil.
Hal di atas menjelaskan bahwa chorus merupakan aturan atau kriteria dalam menggubah sebuah lagu. Kriteria tersebut adalah guru nyanyian, guru bilangan, dan kebiasaan. Untuk membuatnya lebih jelas, kami mengutip kembali beberapa kanopi Durma di atas!
Biarkan seseorang yang bersemangat tentang sekolah
Ilmu pengertian Nyuprih
Kemampuan pencarian
Jadi jadilah seseorang
Ilmu pijat
Apa pun mungkin
Jadilah orang yang berbudi luhur
Jadi di atas disebut sapada. Di sapada ada tujuh baris. Jadi, paralel dalam padanan disebut ekivalen, jadi sleeper dalam ekivalen ada tujuh penambahan.

